Salah satu target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 melalui Deklarasi Incheon yang dilaksanakan pada 21 Mei 2015 dalam World Education Forum (WEF) tertuang dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4.2 berbunyi:
By 2030, ensure that all girls and boys have access to quality early childhood development, care and pre-primary education so that they are ready for primary education. The provision of at least one year of free and compulsory pre-primary education of good quality should also be encouraged.
Indonesia sendiri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan partisipasi dari 27% pada tahun 2013 hingga 74% pada tahun 20175, peningkatan angka partisipasi ini memang terus didorong pemerintah Indonesia, hingga pada tahun 2019 sebagai mana tertuang dalam RPJMN partisipasi anak dalam mengikuti pendidikan usia dini ini ditargetkan mencapai angka 77,23%. Hal yang menjadi perhatian adalah masih tingginya kesenjangan antar daerah terutama daerah 3T, sebagai contoh APK PAUD di DIY Yogyakarta sebesar 98, 32% sementara di Papua hanya 50,96%.
Tulisan ini akan memaparkan sejumlah perspektif terkait pendidikan anak usia dini berdasarkan hasil temuan sejumlah studi, kondisi saat ini, hambatan yang terjadi, serta benchmark dari beberapa negara lainnya.