Kurikulum Prototipe Akan Dimulai: Apa Korelasi dengan Perguruan Tinggi?
Isu seputar Kurikulum Prototipe semakin hangat di masyarakat. Sebagaimana yang juga diketahui, perubahan dalam kebijakan pendidikan tidak dapat dilakukan terpisah. Dalam setiap perubahan tentu harus dipikirkan bagaimana kesinambungan yang terjadi antarjenjang. Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) menjadi salah satu pihak yang concern terhadap hal tersebut.
Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif PSPK, Nisa Felicia, mendapatkan kesempatan untuk memberikan tanggapan beberapa waktu lalu. Nisa menyoroti terkait pengaruh Kurikulum Prototipe terhadap persyaratan masuk ke Perguruan Tinggi.
Menurutnya, perlu dilakukan penyesuaian syarat masuk Perguruan Tinggi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Untuk itu, perlu dilakukan reformasi bukan hanya di tingkat SMA tetapi juga di setiap jenjang pendidikan. Hal tersebut agar kebijakan kurikulum terbaru dapat diimplementasikan dengan baik dan saling bersinergi satu dengan yang lain sehingga benar-benar #BerpihakKepadaAnak.
“Jangan sampai ketika siswa sudah memilih mata pelajaran, tetapi syarat masuk Perguruan Tinggi diwajibkan lulus mata pelajaran tertentu. Jika masuk kuliah masih sangat kaku seperti siswa harus lulus fisika, kimia, dan biologi, kurikulum baru ini menjadi tidak berguna,” ujar Nisa.
Tanggapan selengkapnya terkait Kurikulum Protipe dapat dibaca pada Koran SINDO Edisi 10 Januari 2022