Mandira Bienna Elmir: Peningkatan Penyerapan ke Dunia Kerja dengan Kampus Merdeka
PSPK membantu perumusan kebijakan Kampus Merdeka jilid 1 yang akan memaksimalkan tata kelola pemerintah pusat terhadap pendidikan tinggi. “Terdapat hidden issue: ternyata selama ini tidak semua lulusan pendidikan tinggi langsung dapat pekerjaan. Isu itu yang membuat butuh ada ekosistem yang butuh diperbaiki,” kata Dira. Pembukaan program studi (prodi) dulu berat dalam aspek administratif. Sekarang, prodi harus bekerjasama dengan mitra yang akan menyerap lulusan prodi tersebut ke dunia kerja jika ingin pembukaannya disetujui. Sistem SKS (Satuan Kredit Semester) diredefinisi sehingga mahasiswa dapat belajar berbagai subjek pembelajaran yang berbeda. Akreditasi perguruan tinggi juga diubah menjadi tidak wajib.
“Seorang perenang jangan hanya berenang di kolam yang itu itu aja. Perenang yang handal harus diberikan ombak, badai, dan dilepas ke laut lepas supaya dia tau bahwa kenyataannya setelah lulus kita tidak di kolam itu saja,” kata-kata inilah yang paling menginspirasi Dira dalam membantu perumusan kebijakan ini.
Sebagai lulusan jurusan hukum, Dira bekerja membantu para ahli dalam melihat kelayakan kebijakan ini untuk diterapkan secara regulasi dan mengadvokasikan kendala-kendala yang ditemui secara hukum. Hal yang menantang bagi Dira adalah bahwa jumlah regulasi sangat banyak dan Dira harus tahu segala aspek yang berkaitan dengan kebijakan ini. Selain itu, Dira juga belajar bahwa pembelajaran multidisiplin di kampus yang ternyata sudah diterapkan kampus-kampus terbaik di dunia.
Selama perumusan kebijakan ini, hal yang membuat Dira bahagia adalah keyakinannya sendiri bahwa kebijakan ini akan bermanfaat secara luas kepada masyarakat. “Kita harus selalu bawa perasaan saat melakukan pekerjaan-pekerjaan kita. Di PSPK, kita juga selalu diajarkan untuk selalu berhati-hati dalam membantu membuat kebijakan karena erat kaitannya dengan nyawa orang lain,” kata Dira