Nya’Zata Amani: Tantangan Uji Coba Asesmen Nasional di Masa Pandemi
PSPK membantu perumusan regulasi baru tentang sistem evaluasi pendidikan dan mendukung penyusunan kerangka asesmen yang melandasi pengembangan instrumen-instrumen dalam sistem evaluasi baru tersebut. Instrumen-instrumen tersebut dapat dipakai untuk melakukan asesmen terhadap siswa, guru, maupun sekolah, sehingga dapat diberikan rekomendasi perbaikan terhadap hasil asesmen. Peneliti PSPK, Nya’Zata Amani menceritakan pengalamannya ketika terlibat dalam project ini lebih jauh.
Tantangan yang Nyanya’ hadapi cukup beragam. Di awal proyek, Nyanya harus mempelajari lebih mendalam metode psikometrik yang sangat solid. Nyanya’ bertugas untuk menyusun pelaporan, sehingga pemahaman yang menyeluruh sangatlah diperlukan.
Selain itu, pandemi juga memberikan tantangan lain: asesmen harus diujicobakan secara daring untuk seluruh Indonesia. Meskipun demikian, menurut Nyanya’ ia belajar tentang wajah pendidikan Indonesia yang sebenarnya bahwa tidak semua memiliki akses yang sama di masa pandemi ini. Ia menceritakan dalam proses uji coba virtual, ada kejadian dimana sekolah harus memanggil muridnya yang sedang bekerja di ladang.
Nyanya’ juga mempelajari bahwa dalam merumuskan suatu kebijakan penting sekali untuk melibatkan berbagai pihak. Interaksi dengan stakeholders di daerah pun perlu diperdalam. Sebagai peneliti PSPK, Nyanya’ pun merasa senang karena kepala sekolah di daerah tidak hanya mengapresiasi kebijakan yang sedang diujicoba ini, tetapi juga refleksi lebih jauh tentang permasalahan yang ada di sekolah mereka